Minggu, 04 Desember 2022

MEMBANGUN GURU 4.0 DI ERA DIGITAL

 

Berkembangnya teknologi diera digital saat ini menuntut seluruh guru untuk terampil dan tidak gagap terhadap teknologi. Guru dituntut untuk cepat beradaptasi dengan perkembangan teknologi. Pemanfaatan teknologi dengan bijak dalam rangka peningkatan kualitas guru menjadi pilihan terakhir. Dengan memanfaatkan teknologi saat ini guru tidak perlu melakukan pertemuan fisik untuk berdiskusi dan berkomonikasi. Beberapa aplikasi teknologi gratis yang dapat dimanfaatkan untuk itu diantaranya Zoommeting, Skype, Webex dan beberapa aplikasi lain yang mudah didapatkan secara gratis di internet.

Pendidikan menjadi faktor penting dalam perkembangan suatu Bangsa. Artinya maju mundurnya suatu bangsa sangat diperngaruhi oleh kualitas pendidikan, dalam hal ini lebih difokuskan pada pengembangan sumberdaya manusia (SDM) dalam segala sektor termasuk Kompetensi guru dalam sektor pendidikan. 

Pemerintah Republik Indonesia mempunyai komitmen yang besar untuk menjawab tantangan global yang kita hadapi saat ini. Melalui pidato kemenangan Bapak Presiden Joko Widodo pada tanggal 14 Juli 2019, Pendidikan menjadi salah satu prioritas pembangunan untuk lima (5) tahun kedepan.

Kita harus menyadari, kita harus sadar semuanya bahwa sekarang kita hidup dalam sebuah lingkungan global yang sangat dinamis. Fenomena global yang ciri-cirinya kita ketahui, penuh perubahan, penuh kecepatan, penuh risiko, penuh kompleksitas, dan penuh kejutan, yang sering jauh dari kalkulasi kita, sering jauh dari hitungan kita. Oleh sebab itu, kita harus mencari sebuah model baru, cara baru, nilai-nilai baru dalam mencari solusi dari setiap masalah dengan inovasi-inovasi. Dan kita semuanya harus mau dan akan kita paksa untuk mau. Kita harus meninggalkan cara-cara lama, pola-pola lama, baik dalam mengelola organisasi, baik dalam mengelola lembaga, maupun dalam mengelola pemerintahan. Yang sudah tidak efektif, kita buat menjadi efektif! Yang sudah tidak efisien, kita buat menjadi efisien!

Artinya kehadiran Kurikulum 2013 untuk menjawab tuntutan pembelajaran Abad 21 dan Pembelajaran Era Revolusi Industri 4.0. Terkait perkembangan kehidupan dan ilmu pengetahuan abad ke-21 dan Revolusi Industri 4.0, telah terjadi pergeseran paradigma dan berorientasi pada informasi, komputasi/menggunakan mesin, otomasi/mampu menjangkau segala pekerjaan rutin, dan komunikasi.

 

Pembelajaran Digital, Pendidikan merupakan faktor yang penting dalam menentukan masa depan suatu bangsa. Belajar merupakan suatu kegiatan yang dilakukan oleh seseorang untuk mendapatkan ilmu pengetahuan. Tingkat keberhasilan suatu pembelajaran sangat terpengaruh oleh proses belajar yang dilakukan oleh siswa. Dalam proses belajar penyampaian materi yang inovatif dapat membantu siswa untuk dapat dengan cepat memahami materi yang disampaikan oleh guru. Pendidikan tidak hanya ditentukan pada penguasaan materi saja melainkan dengan keterampikan siswa itu sendiri. Melalui pembelajaran yang tepat diharapkan siswa dapat menguasai materi yang disajikan oleh guru sehingga berguna dalam kehidupannya.

Meningkatnya kecenderungan manusia terhadap tenologi informasi dan komunikasi (TIK) di era informasi ini sesungguhnya memiliki kaitan secara langsung dengan peningkatan tahap literasi komputer, literasi informasi, dan juga tingkat kesejahteraan masyarakat. Semua faktor tersebut satu dengan lainnya saling melengkapi dan tidak bisa dipisahkan. Selain itu, minat membaca masyarakat juga semakin meningkat sehingga berdampak pada pemenuhan berbagai sumber yang mudah dan cepat diakses. Pembelajaran digital sebagai salah satu alteratif dalam dunia pendidikan yang dapat memberikan layanan dan sumber pembelajaran yang mudah dan cepat diakses. Pembelajaran digital dikembangkan menuju pada terwujudnya sistem pendidikan terpadu yang dapat membangun konektivitas antar komponen yang ada dalam pendidikan sehingga pendidikan menjadi lebih dinamis dan fleksibel bergerak dalam mengadakan komunikasi guna memperoleh dan meraih peluang-peluang yang ada untuk pengembangan pendidikan. Sudah barang tentu semua ini harus diikuti oleh kesiapan seluruh komponen sumber daya manusia baik dalam cara berpikir, orientasi, perilaku, sikap dan sistem nilai yang mendukung pemanfaatan pembelajaran digital untuk kemaslahatan manusia. Pembelajaran digital merupakan suatu sistem yang dapat memfasilitasi pembelajar belajar lebih luas, lebih banyak, dan bervariasi. Melalui fasilitas yang disediakan oleh sistem tersebut, pembelajar dapat belajar kapan dan dimana saja tanpa terbatas oleh jarak, ruang dan waktu. Materi pembelajaran yang dipelajari lebih bervariasi, tidak hanya dalam bentuk verbal, melainkan lebih bervariasi seperti teks, visual, audio, dan gerak.

Pembelajaran digital memerlukan pembelajar dan pengajar berkomunikasi secara interaktif dengan memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi, seperti media komputer dengan internetnya, handphone dengan berbagai aplikasinya, video, telepon atau fax. Pemanfaatan media ini bergantung pada struktur materi pembelajaran dan tipe-tipe komunikasi yang diperlukan. Transkrip percakapan, contoh-contoh informasi, dan dokumen-dokumen tertulis yang terhubung secara digital atau pembelajaran melalui Web yang menunjukkan contoh-contoh penuh teks, adalah cara-cara tipikal bahwa pentingnya materi pembelajaran didokumentasi secara digital. Komunikasi yang lebih banyak visual meliputi gambaran papan tulis, kadang-kadang digabungkan dengan sesi percakapan, dan konferensi video, yang memperbolehkan pembelajar yang suka menggunakan media yang berbeda untuk bekerja dengan pesan-pesan yang tidak dicetak.

Pembelajaran digital menerapkan sistem pembelajaran yang berbasis web atau digital. Pembelajaran digital diawali dengan perencanaan yang baik, kemudian cara materi pembelajaran disampaikan (delivery content) kepada pembelajar yang harus mengacu pada perencanaan tersebut. Untuk mempersiapkan kelas maya, perlu adanya 5 komponen yang harus tersedia. (1) Komponen perangkat keras (Hardware), Komponen ini merupakan komponen utama dalam melaksanakan program e-learning. Peralatan yang perlu dipersiapkan yaitu PC/laptop, Smartphone atau Tablet PC. (2) Konten, Konten atau bahan ajar merupakan bagian terpenting dalam pelaksanaan pembelajaran. Dengan adanya konten, guru akan lebih efektif dalam melaksanakan kegiatan mengajar dan siswa akan sangat merasa terbantu dalam proses belajar. Menggunakan hardware dalam mengoperasikan suatu konten berupa video, audio, gambar (Multimedia-based Content), dan juga konten berbentuk teks seperti e-book atau dokumen (Text-based Content). (3) Komponen Perangkat lunak (Software), Aplikasi e-learning yang sering disebut dengan Learning Management System (LMS), yang merupakan sistem perangkat lunak yang mem-virtualisasi proses belajar mengajar konvensional untuk administrasi, dokumentasi, laporan suatu program pelatihan, ruangan kelas dan peristiwa online, program e-learning, dan konten pelatihan misalnya, segala fitur yang berhubungan dengan manajemen proses belajar mengajar seperti bagaimana manajemen kelas, pembuatan materi atau konten, forum diskusi, sistem penilaian (rapot), serta sistem ujian online yang semuanya terakses dengan internet. LCMS adalah sebuah aplikasi untuk mengelola konten pembelajaran. LCMS tidak hanya dapat membuat, mengelola, dan menyediakan modul-modul pembelajaran, tetapi juga mengelola dan menyunting (edit) semua bagian yang membentuk sebuah katalog. Social learning network (SLN) atau Jejaring Sosial untuk Pembelajaran, menurut Kordesh (2000) merujuk pada koneksi interpersonal melalui interaksi dengan tujuan utama untuk pengembangan pengetahuan. Secara lebih rinci, SLN merujuk pada beberapa fenomena. (4) Komponen Infrastruktur, Membangun infrastruktur pembelajaran kelas maya tentunya membutuh nya koneksi jaringan. Koneksi internet merupakan hal sangat utama dalam menyelenggarakan pembelajaran E-Learning karena internet bertindak sebagai penghubung antara guru dan murid. Internet (Interconnection Networking) yang diartikan sebagai komputer – komputer yang terhubung di seluruh dunia. (5) Strategi interaksi, Dalam proses pembelajaran antara guru dan siswa harus ada interaksi untuk mencapai terjadinya kegiatan belajar mengajar.

Dengan Mengkolaborasi pertemuan langsung dengan pertemuan di dunia maya/digital menjadi solusi yang tepat diera industry 4.0. Setiap guru harus bermetamorfosa menjadi guru 4.0 yang juga nantinya bisa menerapkan dalam pembelajaran digital di kelas.

Penulis (Susanto) Adalah Guru Kimia MAN 4 Banyuwangi, Fasprov Mapel Kimia PPKB GTK Kemenag RI dan Content Creator Pendidikan pada Channel Youtube CHIMI ID

Tidak ada komentar:

Posting Komentar