Minggu, 04 Desember 2022

ANTARA REALITA DAN EKSPEKTASI MENGEJAR GELAR AKADEMIK BAGI ASN

Menjadi impian dan keinginan bagi seluruh ASN untuk mendapatkan gelar tambahan dibelakang namanya dengan gelar magister ataupun didepan namanya dengan Gelar Doktor. Dengan Alih-alih menunjang karir dan meningkatkan Kemampuan dan potensi diri berbagai macam cara dilakukan untuk mengdapatkan gelar tersebut. Berlomba-lomba mendapatkan beasiswa di dalam atau luar negeri pun dilakukannya. Bahkan beberapa orang melanjutkan studi ke S2 atau S3 dengan biaya mandiri yang biayannya tergolong tidaklah murah. Belum lagi kalau melanjutkan studi di luar kota atau bahkan diluar provinsi, tentunya untuk transportasi pulang pergi juga akan menguras isi saldo di rekening. Bersumber dari situs www.kitalulus.com berikut ini beberapa rekomendasi pilihan beasiswa S2 dalam negeri yang bisa di coba

1. Beasiswa S2 Kominfo, Mendapat beasiswa ini kita akan mendapat uang sebesar Rp1.500.000 setiap bulan sebagai biaya hidup. Untuk bisa mengikuti program beasiswa ini, harus memiliki latar belakang pekerjaan di sektor teknologi informasi atau startup lokal dengan masa kerja minimal 2 tahun. 2. Beasiswa LPDP S2, Ada beberapa program beasiswa LPDP S2 yang diselenggarakan, seperti LPDP reguler, beasiswa LPDP afirmasi, beasiswa pendidik, beasiswa dokter spesialis, dan lain sebagainya. Biasanya, pendaftaran umumnya akan dibuka setiap tahun pada bulan April atau Mei. 3. Beasiswa S2 Bidikmisi, Program beasiswa S2 dalam negeri ini menawarkan bebas biaya kuliah penuh hingga biaya hidup selama kuliah. 4.  Beasiswa Dexa Award, Program beasiswa S2 Dexa Award termasuk salah satu program yang rutin tersedia dan terbuka untuk semua jurusan pendidikan. Salah satu syarat yang harus kamu penuhi untuk dapat lolos adalah menyiapkan proposal riset S2 yang berhubungan dengan kesehatan manusia. Selain mendapatkan beasiswa penuh, juga bisa berkesempatan untuk bekerja di Dexa Group. 5. Beasiswa Wellcome, Setiap tahunnya, yayasan Wellcome menawarkan beasiswa S2 khusus bidang kesehatan bagi pelajar internasional yang ingin melanjutkan pendidikan di universitas terkemuka, baik dalam negeri maupun luar negeri. 6. Beasiswa IsDB (Islamic Development Bank), Program beasiswa S2 IsDB merupakan beasiswa penuh, di mana kita akan mendapatkan pembiayaan kuliah, uang saku, asuransi kesehatan, dan tunjangan akomodasi semua akan ditanggung. 7. Beasiswa GSEP (Global Sustainable Electricity Partnership), Penerima beasiswa dijanjikan akan mendapatkan 21.000 dolar AS selama 2 tahun waktu studi. Beasiswa GSEP bahkan bisa dilamar oleh mereka yang sudah berstatus mahasiswa S2. 8. Beasiswa S2 Universitas Gadjah Mada (UGM), Untuk mengikuti beasiswa ini,  harus memenuhi beberapa syarat seperti harus memiliki skor TOEFL ITP minimal 500, skor Tes Potensi Akademik 550, dan IPK minimal 3,259. Beasiswa S2 PPM School of Management, Untuk mengikuti beasiswa ini, harus mengikuti sejumlah persyaratan. Beberapa di antaranya adalah berusia maksimal 26 tahun dan mempunyai skor TOEFL 500 atau IELTS 6 Benefit yang bisa didapatkan dari program beasiswa PPM ini adalah akan dibebaskan dari biaya pendidikan, mendapatkan uang saku, dan mendapatkan biaya membeli perlengkapan studi. 10. Beasiswa Tanoto Foundation, Adapun sejumlah syarat yang harus kau penuhi antara lain memiliki IPK minimal 3,25, pengalaman kerja minimal 2 tahun, serta sudah terdaftar lebih dulu di salah satu PTN mitra Tanoto Foundation. Beberapa PTN yang menjadi mitra Tanoto Foundation misalnya adalah UI, ITB, IPB dan UGM. Program beasiswa ini berlaku untuk semua jurusan. Jika kamu bisa mempertahankan prestasi akademik, Tanoto Foundation akan memberikan beasiswa penuh hingga gelar master. 11. Beasiswa S2 Dikti/Unggulan Kemendikbud, Pihak DIKTI telah melakukan kerjasama dengan sejumlah perguruan tinggi, seperti ITB, UGM, UI, dan ITS. Beberapa syarat yang harus harus penuhi untuk mengikuti program ini antara lain IPK di atas 3,25 dan lulus sarjana dalam waktu 3 tahun terakhir.

Bagi seorang Pegawai Negeri Sipil (PNS) atau Aparatur Sipil Negara (ASN) untuk memilih beasiswa dan hidup di luar kota harus benar-benar berhitung ulang. Karena setelah mendapatkan beasiswa untuk melanjutkan studi S2 ataupun S3 harus siap-siap kehilangan tunjangan lain yang melekat pada gaji pokot yang diterima setiap bulannya.

Adapun komponen penghasilan PNS yang tercantum dalam peraturan pemerintah tersebut, sebagai berikut: 1. Gaji pokok, nominal gaji yang akan diterima setiap bulannya disesuaikan dengan golongan yang bersangkutan. 2. Tunjangan keluarga, diberikan kepada PNS yang telah memiliki keluarga. Terdiri atas tunjangan suami/istri dan tunjangan anak (maksimal dua anak) dengan nominal 10% dan 2% dari gaji pokok. 3. Tunjangan jabatan/struktural, akan diberikan kepada pegawai yang memimpin sebuah kesatuan organisasi atau kesatuan kerja. Besarnya tunjangan ini untuk Eselon 4A Rp540.000, Eselon 3B Rp. 980.000,Eselon 3A Rp1.260.000, Eselon 2B Rp2.025.000, dan seterusnya. 4. Tunjangan fungsional, diberikan untuk kelompok jabatan yang berisi fungsi dan tugas berhubungan dengan pelayanan fungsional berdasarkan keahlian dan keterampilan tertentu. Misalnya tenaga pendidikan, kesehatan, arsiparis, dan lain sebagainya. 5. Tunjangan beras, tunjangan ini diberikan kepada PNS dan keluarganya dalam bentuk uang sebanyak 10kg/orang. 6. Tunjangan pajak, tunjangan ini diberikan sesuai dengan peraturan yang berlaku tentang pajak penghasilan.

Untuk memperjelas marilah kita simulasikan, misalknya pak Rahmad seorang guru ASN di Madrasah Aliyah Negeri dengan Golongan IV.a Gaji atau pendapatan yang ia peroleh diantaranya : 1.  Gaji Pokok + Tunjangan yang melekat sebesar Rp. 4.680.400,-. 2. Tunjangan Lauk Pauk Sebesar Rp. 697.000,-. 3. Tunjangan Profesi/Sertifikasi sebesar Rp. 3.316.275,- dan 4. Tunjangan Selisih Tukin sebesar Rp. 1.280.000,-. Bila ditotal setiap bulannya pak Rahmad akan menerima uang sebesar Rp. 9.973.697,- untuk setiap bulannya. Itupun belum ditambah tunjangan jabatan struktural bila pak rahmad menduduki jabatan struktural di madrasah misalkan menjadi Wakil kepala sekolah, kepala perpustakaan atau yang lain tentunya cukup besar.

Melihat Kisaran gaji yang begitu besar seorang guru ASN tentunya akan berfikir dan berhitung ulang untuk melanjutkan S2 atau S3, karena di setiap bulannya seorang ASN Penerima beasiswa hanya menerima Gaji pokok saja. Sedangkan tunjangan-tunjangan yang lain tidak didapatkan. Seperti kasus pak Rahmad guru ASN golongan IV.a yang mempunyai gaji pokok antara (Rp. 3.044.300 – Rp. 5.000.00). jika Gaji pokoknya Rp 3.044.300,-, pak rahmad akan berkurang gajinya setiap bulan sebesar Rp. 6.929.375,-.

Tak sedikit guru ASN memilih melanjutkan Studi S2 nya di perguruan tinggi lokal meskipun harus merogoh kocek/tabungan sendiri kisaran Rp. 23.000.000,- s.d Rp 27.000.000,- dengan biaya mandiri selama 2 tahun studi. Artikel ini di buat bukan untuk melemahkan rekan-rekan guru ASN untuk melanjutkan studi yang lebih baik. Tetapi lebih banyak bertujuan untuk mensinergikan kebijakan pemerintah dan pengembangan SDM untuk guru guru ASN dalam upanya peningkatan kualitas mencerdaskan anak-anak bangsa.Amin

 

Penulis Adalah Guru Kimia MAN 4 Banyuwangi

dan Content Creator Channel Youtube CHIMI ID

Tidak ada komentar:

Posting Komentar